- Home>
- ASUHAN IBU KALA II
Posted by : indah anggraini
Senin, 30 Mei 2016
2.ASUHAN IBU BERSALIN KALA II
A.Pengertian
Yang dimaksud dengan kala II
persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan
proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mmmulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi,kala
II juga di sebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Tanda-tanda bahwa kala 2 persalinan
sudah dekat:
1.
Ibu
merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)
2.
Perineum
menonjol (perjol)
3.
Vulva
vagina membuka (vulka)
4.
Adanya
tekanan pada spincter anus (teknus) sehingga ibu merasa ingin BAB
5.
Jumlah
pengeluaran air ketuban meningkat
6.
Meningkatmya
pengeluaran darah dan lender
7.
Lightening
menjelang minggu ke 36 pada primigavida,terjadi penurunan fundus uterus karena
kepala bayi sudah masuk kedalam panggul.
Beberapa
hal yang perlu di perhatikan pada kala II:
1.
Pemantauan
Ibu
2.
Pemantauan
Janin
kondisi
yang harus diatasi sebelum penatalaksanaan kala 2:
a.
Syok
b.
Dehidrasi
c.
Infeksi
d.
Preeklampsia/eklampsia
e.
Inersia
uteri
f.
Gawat
janin
g.
Penurunan
kepala terhenti
h.
Adanya
gejala dan tanda distosia bahu
i.
Pewarnaan
mekonium pada cairan ketuban
j.
Kehamilan
ganda/kembar
Persiapan
penolong persalinan:
a.
Sarung
tangan barier protektif lainnya
b.
Tempat
persalinan yang bersih dan steril
c.
Peralatan
dan bahan yang diperlukan
d.
Tempat
meletakkan dan lingkungan yang nyaman bagi bayi
e.
Persiapan
ibu dan keluarganya
Penatalaksanaan
kala 2:
a.
Setelah
pembukaan lengkap, pimpin ibu untuk meneran apabila timbul dorongan spontan
untuk melakukan hal itu
b.
Anjurkan
ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
c.
Berikan
pilihan posisi yang nyaman bagi ibu
d.
Pantau
kondisi janin
e.
Bila
ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap,anjurkan ibu untuk bernafas cepat
atau biasa,atur posisi agar nyaman,dan upayakan untuk tidak meneran hingga
pembukaan lengkap.
B.Perubahan
Fisiologis pada Kala II Persalinan
1.Kontraksi Uterus
Dimana kontraksi ini bersifat nyeri
yang disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot tekanan pada ganglia dalam
serviks dan segmen bawah rahim (SBR),regangan dari serviks,regangan dan tarikan
pada peritoneum,itu semua terjadi pada saat kontraksi.
2.Perubahan-perubahan Uterus
Keadaan Segmen Atas Rahim (SAR) dan
Segmen Bawah Rahim (SBR). Dalam persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak
lebih jelas,dimana SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang peranan
aktif (berkontraksi) dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya
persalinan,dengan kata lain SAR mengadakan suatu kontraksi menjadi tebal dan
mendorong anak keluar.
3.Perubahan pada Serviks
Perubahan pada serviks pada kala II
di tandai dengan pembukaan lengkap,pada pemeriksaan dalam tidak teraba lagi
bibir portio,Segmen Bawah Rahim (SBR), dan serviks.
4.Perubahan pada Vagina dan Dasar Panggul
Setelah pembukaan lengkap dan
ketuban telah pecah terjadi perubahan,terutama pada dasar panggul yang
diregangkan oleh bagian depan janin sehingga menjadi saluran yang
dinding-dindingnya tipis karena suatu regangan dan kepala sampai di vulva.
5.Perubahan Fisik Lain yang Mengalami
Perubahan
a. Perubahan
Sistem Reproduksi
kontraksi uterus pada
persalinan bersifat unik mengingat kontraksi ini merupakan kontraksi otot
fisiologis yang menimbulkan nyeri pada tubuh.
b. Perubahan
Tekanan Darah
Tekanan darah akan
meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik rata-rata 10-20 mmHg. Pada waktu –waktu di
antara kontraksi tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan.
c. Perubahan
Metabolisme
Selama persalinan,
metabolisme karbohidrat meningkat dengan kecepatan tetap. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh aktifitas otot
d. Perubahan
Suhu
Perubahan suhu sedikit
meningkat selama persalinan dan tertinggi selama dan segera setelah melahirkan.
Perubahan suhu di anggap normal bila peningkatan suhu yang tidak lebih dari
0,5-1 derjat C yang mencerminkan peningkatan metabolism selama persalinan.
6.Perubahan Psikologis pada ibu Bersalin
Perubahan psikologis keseluruhan
seorang wanita yang sedang mengalami persalinan sangat bervariasi, tergantung
pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama persiapan menghadapi
persalinan, dukungan yang diterima wanita dari pasangannya, orang terdekat
lain, keluarga dan pemberiperawatan, lingkungan tempat wanita tersebut berada
dan apakah bayi yang di kandungnya merupakan bayi yang diinginkan atau tidak.
C.Mekanisme
Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan
1.
Turunnya
kepala dibagi menjadi dua yaitu masuknya kepala dalam pintu atas panggul, dan
majunya kepala
2.
Pembagian
ini terutama berlaku pada primigravida
3.
Masuknya
kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis, melintang
dan dengan fleksi yang ringan
4.
Masuknya
sutura sagitalis terdapat ditangah-tengah jalan lahir
5.
Jika
sutura sagitalis agak kedepan mendekati simpisis atau agak kebelakang mendekati
promontorium maka posisi ini disebut asynclitismus.
6.
Majunya
kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggu;
7.
Penurunan
terjadi selama persalinan
8.
Fiksasi
(engagement) merupakan tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari
kepala janintelah masuk panggul ibu.
9.
Desensus
merupakan syarat utama kelahiran kepala
10.
Fleksi
11.
Putaran
paksi dalam/rotasi internal
12.
Rotasi
internal dari kepala janin akan membuat diameter enteroposterior
13.
Ekstensi,setelah
putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul
14.
Setelah
subocciput tertahan pada pinggir bawah sympisis
15.
Rotasi
eksternal/putaran paksi luar
16.
Ekspulsi,
setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah sympisis dan menjadi
hypomoclionuntuk kelahiran bahu belakang
D.Menolong
Persalinan Sesuai APN
·
Melihat
tanda dan gejala kala 2
·
Menyiapkan
peralatan pertolongan persalinan
·
Memastikan
pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
·
Menyiapakan
ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
·
Persiapan
pertolongan kelahiran
·
Memulai
meneran
·
Cara
meneran
·
Menolong
kelahiran bayi
·
Penanganan
bayi baru lahir
Yang harus diperhatikan pada saat
pengeluaran bayi
1.
Posisi
ibu saat melahirkan bayi
2.
Cegah
terjadinya laserasi atau trauma
3.
Proses
melahirkan kepala
4.
Memeriksa
lilitan tali pusat pada leher bayi
5.
Proses
melahirkan bahu
6.
Proses
melahirkan tubuh bayi
7.
Mengusap
muka, mengeringkan dan rangsang taktil pada bayi
8.
Memotong
tali pusat
·
Gejala
dan tanda distosia bahu
1.
Turtle
sign adalah kepala terdorong keluar tetapi kembali kedalam vagina setelah
kontraksi atau ibu berhenti meneran
2.
Tidak
terjadi putaran paksi luar apabila kepala telah lahir
3.
Kepala
tetap pada posisinya (dalam vagina) walau ibu meneran sekuat mungkin
E.Asuhan Sayang
Ibu dan Posisi Meneran
1. Asuhan
Sayang Ibu
Masih banyak ibu-ibu dalam
masyarakat di indonesia yang lebih menyukai melahirkan dengan pertolongan
dukun. Salah satu alasannya adalah karena dukun dapat memberikan dukungan emosi
dengan menghormati adat istiadat serta kebiasaan dan melibatkan keluarga.
Pengertian asuhan sayang ibu adalah
asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Asuhan
sayang ibu juga dengan memberikan asuhan yang aman, berdasarkan temuan dan
turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu.
2.
Konsep
Asuhan Sayang Ibu
3.
10
Langkah Asuhan Sayang Ibu
4.
Prinsip
Umum Sayang Ibu
5.
Asuhan
Sayang Ibu dalam Proses Persalinan
F.Peran Bidan
a. memberikan
dukungan terus-menerus kepada ibu
b. menjaga
kebersihan diri
c. kenyamanan
bagi ibu
d. mengatur
posisi ibu
e. menjaga
kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurakan berkemih sesegera mungkin
f. memberikan
cukup minum agar member tenaga dan mencegah dehidra
Hak pasien untuk mendapat informasi
tentang keadaannya dan bayinya informasi kelas tentang tindakan yang akan
dilakukan,dan tujuan dan resikonya. Tingkat kecemasan wanita selama bersalin
akan meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau tidak
paham apa yang disampaikan kepadanya
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, K.J.2005.Perawatan maternitas. Jakarta. EGC
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, K.J.2005.Perawatan maternitas. Jakarta. EGC